Tanggal 4 Mei 2007, mahasiswi Akademi Sekretari Budi Luhur mendapatkan undangan untuk menghadiri demo typing acara baru News Dot Com yang bernama “Open House Republik Mimpi�. Pukul 18.30 malam bis kampus berangkat ke Metro TV yang berlokasi di daerah Kebun Jeruk.
Topik yang dibahas dalam acara open house tersebut adalah “Mengungkap Tragedi Trisakti “. Acara ini agak sedikit berbeda dengan acara News Dot Com, dimana pada acara open house ini mengangkat peristiwa atau tragedi yang belum terungkap (masih misteri) yang terjadi di Indonesia. Selain Akademi Sekretari Budi Luhur, terdapat perguruan tinggi lain seperti Trisakti dan Don Bosco.
Iwel bertindak selaku pembawa acara ditemani oleh Feny Ross. Di dampingi oleh Gus Pur, Jarwo kuat selaku wakil presiden republik mimpi, Efendi selaku penasehat. Pada kesempatan tersebut, ASTRI Budi Luhur bertindak sebagai Opener (pembuka) dialog open house tersebut.
Kemudian tanggal 11 Mei 2007, ASTRI Budi Luhur diundang kembali untuk siaran perdana On Air acara “Open House Republik Mimpi�. Kali ini mahasiswi yang diundang adalah perwakilan dari masing-masing angkatan 2004, 2005, dan 2006. Sekitar 29 mahasiswi berangkat pukul 19.00 menuju metro tv.
Acara “Open House Republik Mimpi� tersebut sangat ramai dan meriah. Studio metro tv dipenuhi oleh ratusan mahasiswa dari berbagai macam universitas, yaitu ASTRI Budi Luhur, Universitas Trisakti, Universitas Don Bosco, dan Bina Sarana Informatika. Topik yang dibahas adalah “ Mengungkap Tragedi Trisakti “.
Acara tersebut dibuka oleh Iwel selaku pembawa acara dan didampingi oleh Happy Salma. Tidak ketinggalan pula Gus Pur, Jarwo Kuat, dan effendi. Acara dibuka dengan menampilkan video tragedi trisakti yang terjadi tepat 9 tahun yang lalu. Selama acara tersebut berlangsung dibuka sesi tanya jawab masing-masing dari keluarga korban Trisakti, Wakil Rektor Trisakti dan Presiden BEM Trisakti. Mereka semua mempunyai tujuan yang sama, yaitu menuntut kepada pemerintah agar kasus trisakti cepat diselesaikan (adanya penegakan hukum).
Acara ditutup dengan menampilkan tokoh-tokoh yang mirip dengan mantan-mantan Presiden Republik Indonesia. Sambil diiringi dengan lagu persatuan yang dibawakan oleh Dorce Gamalama.